Memiliki tubuh ideal merupakan salah satu mimpi semua orang baik itu wanita maupun pria. Namun, sayangnya banyak yang gagal menurunkan berat badan karena berbagai faktor penyebab. Diet tradisional bisa menjadi alternatif yang tepat jika Anda ingin memulai metode diet baru.
Sebelum mulainya Anda harus mengenal jenis-jenis diet khas dari beberapa negara di seluruh dunia. Diet ala tradisional yang paling populer berasal dari negara-negara di kawasan Mediterania, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Amerika.
Diet Tradisional, Cara Hidup Sehat yang Teruji
Beberapa tahun terakhir, puasa intermiten sangat populer dalam mengatasi berat badan berlebih. Padahal menurut penelitian dalam jurnal Science Translational Medicine (pada bulan Juni 2021) menyatakan bahwa tidak ada hal yang spesial dari puasa intermiten.
Hasil penelitian tersebut menyangkal bahwa puasa intermiten bukan cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Para peneliti mengungkapkan bahwa peserta uji coba yang melakukan diet secara tradisional mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan dibanding peserta yang melakukan puasa intermiten.
5 Diet Tradisional dari Berbagai Negara
Sebenarnya diet tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki penampilan tapi juga berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. Berat badan berlebih memiliki banyak dampak negatif terutama bagi kesehatan. Karena dapat meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit kronis.
Seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan penyakit serius lainnya. Agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut sebaiknya Anda melakukan salah satu diet berikut ini.
1. Diet Tradisional Ala Negara-Negara Mediterania
Negara-negara di kawasan Mediterania memiliki cara diet yang khas, seperti Italia, Spanyol, Yunani, dan beberapa negara lainnya. Diet Mediterania dilakukan dengan mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dan mengurangi makanan hewani.
Mereka lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, polong-polongan, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan rempah-rempah. Selama menjalankan diet ini Anda hanya boleh sesekali mengonsumsi daging merah dan makanan manis.
Diet Mediterania masih memperbolehkan mengonsumsi ikan, susu, seafood, telur, dan daging unggas namun jumlahnya harus dibatasi. Ikan dan seafood hanya boleh dimakan dua kali dalam seminggu. Berikut daftar makanan yang dikonsumsi selama menjalani diet Mediterania:
Berikut beberapa makanan yang harus dibatasi saat melakukan diet tradisional ala Mediterania:
- Makanan dan minuman tinggi gula: minuman bersoda, permen, es krim, gula meja, dan sirup.
- Biji-bijian olahan: pasta, roti putih, tortilla, kerupuk, keripik.
- Lemak trans: margarin, gorengan, dan lainnya
- Minyak olahan: minyak biji kapas, minyak biji anggur, minyak kedelai, dan minyak kanola.
- Daging olahan: daging deli, dendeng, sosis, dan hot dog.
- Makanan olahan: batangan granola, fast food, popcorn microwave.
2. Dominasi Seafood, Diet Tradisional ala Jepang
Metode diet selanjutnya berasal dari negeri sakura yang terkenal dengan hidangan seafood-nya. Diet ala jepang lebih banyak mengonsumsi makanan yang terbuat dari buah, sayur, kacang-kacangan, tahu, rumput laut, ikan, dan seafood. Dalam metode diet ini Anda harus mengurangi asupan gula, lemak, dan protein hewani.
Mereka memperbolehkan mengonsumsi nasi atau mi sebagai pendamping menu utama. Berikut contoh komposisi menu diet ala Jepang yang bisa Anda ikuti:
- Makanan pokok: nasi, soba, udon, atau mi.
- Sup: terdiri dari isian seafood, sayuran, tahu, rumput laut, dan kuah kaldu.
- Lauk: ikan, seafood, tahu, atau tempe.
- Menu sampingan: sayur mentah, rebus, tumis, atau kukus dan buah-buahan.
3. Negeri Gajah Putih Thailand dan Diet Tradisionalnya
Orang Thailand memiliki cara makan yang berbeda dengan di Indonesia, saat makan sendiri mereka mengambil porsi sedikit tapi saat berkumpul mereka akan makan cukup banyak. Sebagian besar makanan khas Thailand memiliki cita rasa pedas yang dipercaya mampu melancarkan metabolisme tubuh dan mempercepat pembakaran lemak.
Saat diet mereka juga mengonsumsi salad pepaya muda (Som Tam) yang terkenal sehat bahkan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh WHO. Selain mengurangi porsi makan, masyarakat Thailand juga melakukan totok telinga untuk mengontrol nafsu makan.
4. Tradisi Diet Korea Selatan ala Kpop
Meskipun terkenal dengan teknologi bedah plastiknya, masyarakat Korea Selatan tetap menjalankan diet untuk menurunkan berat badannya. Diet tersebut dilakukan dengan mengonsumsi makanan-makanan tradisional yang tidak banyak melewati proses pengolahan.
Menu makanan yang mereka konsumsi terdiri dari nasi, sayur, kimchi, ikan, daging, dan seafood. Selain mengonsumsi makanan tradisional ada beberapa aturan yang harus dilakukan di antaranya:
- Mengurangi asupan kalori.
- Olahraga secara rutin.
- Mengurangi asupan lemak.
- Membatasi konsumsi gula.
- Memperbanyak konsumsi buah-buahan.
5. Diet Tradisional Ala Negeri Paman Sam Amerika
Angka penderita obesitas di Amerika Serikat cukup tinggi, hal tersebut membuat masyarakatnya mulai menjalankan diet ketat untuk menurunkan berat badan. Pola diet masyarakat di Amerika menekankan konsumsi pada sayur, buah, biji-bijian, susu bebas lemak, daging tanpa lemak, dan daging unggas.
Mereka juga membatasi asupan gula, garam, dan pati olahan. Menu makanan yang disantap diatur secara ketat dalam porsi yang tepat. Selain menjaga asupan makanan mereka juga melakukan olahraga secara teratur untuk mendapat hasil yang maksimal.
Dari beberapa jenis diet di atas, diet negara mana yang paling cocok untuk diri Anda? Masing-masing negara memiliki cara diet tradisional yang berbeda namun kelimanya memiliki metode yang sama-sama bagus. Menu-menu diet dari Mealfit bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung program diet Anda.
Dapatkan makanan sehat padat nutrisi dengan harga terjangkau dengan menghubungi kontak kami sekarang juga! Wujudkan gaya hidup sehat dengan menerapkan metode diet ala 5 negara tadi bersama MealFit.