Lemak jenuh dan tak jenuh adalah dua jenis lemak makanan yang sering menjadi bahan perdebatan dalam hal manfaat serta risiko kesehatan yang diberikan. Meskipun keduanya terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara jenis-jenis lemak ini.
Memahami perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat tentang diet Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan dan manakah yang baik di antara kedua jenis lemak tersebut.
Lemak jenuh dan lemak tak jenuh (saturated and unsaturated fat) seringkali dibahas dalam dunia nutrisi. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam hal struktur kimia, sumber makanan, dan efek kesehatannya. Berikut akan dijelaskan lebih detail:
Perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh pertama ada pada struktur kimianya. Lemak jenuh umumnya memiliki konsistensi yang padat bila berada dalam suhu ruang. Sebaliknya, lemak tak jenuh berbentuk cair pada suhu ruang.
Letak perbedaan utama antara struktur kimiawi kedua jenis lemak ini terletak pada ikatan karbon-karbonnya. Lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon dalam rantai asam lemaknya.
Untuk lemak tak jenuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Sesuai namanya, lemak tak jenuh ini memiliki satu ikatan karbon tak jenuh. Biasanya monounsaturated fats masih berbentuk cair saat berada di suhu ruang, namun akan jadi padat ketika didinginkan.
Untuk jenis yang satu ini memiliki lebih dari satu ikatan karbon tak jenuh. Jenis lemak tak jenuh ganda juga akan berbentuk cair dalam suhu ruang.
Anda bisa mengenali perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh dari sumber makananya. Untuk lemak jenuh, umumnya lebih banyak bersumber dari hewan. Contohnya seperti daging merah, daging unggas, serta produk susu seperti keju, mentega, yogurt dan lain-lain.
Sementara itu, lemak tak jenuh sumbernya lebih banyak berasal dari nabati atau tumbuhan. Anda bisa mendapatkan lemak tak jenuh tunggal dari:
Asosiasi kesehatan jantung di Amerika, American Heart Association, menyarankan untuk menjalankan pola diet sehat, Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Hal ini karena lemak tak jenuh dapat meningkatkan kolesterol baik. Sebaliknya, lemak jenuh dianggap lebih tidak sehat karena dapat berisiko meningkatkan kolesterol jahat.
Meskipun begitu, asupan lemak jenuh juga harus dipenuhi. Jumlah yang direkomendasikan oleh American Heart Association adalah 5% hingga 6% kalori dari lemak jenuh.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa lemak tak jenuh disarankan untuk dikonsumsi karena bisa menurunkan kolesterol jahat. Hal inilah yang menjadi dasar lemak tak jenuh disebut sebagai lemak baik.
Ditambah dengan beberapa hasil studi yang menemukan bahwa lemak jenuh tidak baik bagi tubuh karena dapat meningkatkan kolesterol jahat. Kadar kolesterol jahat yang terlalu tinggi bisa memicu penyakit jantung. Inilah yang menjadi perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh.
Studi juga sudah membuktikan bahwa penderita penyakit jantung memiliki kandungan lemak jenuh tinggi di dalam darah mereka. Ini karena penyakit jantung dipicu oleh tumpukan kolesterol pada pembuluh darah serta adanya peradangan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa lemak tak jenuh memiliki manfaat yang lebih baik untuk tubuh. Menambah kadar konsumsi lemak tak jenuh dan mengurangi lemak jenuh dapat membantu Anda mencegah berbagai risiko penyakit di masa depan.
Mengenal perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh tentunya sangatlah penting, sebab bisa membantu Anda dalam memilih sumber gizi yang berguna bagi tubuh. Anda bisa mendapatkan berbagai menu makanan sehat dengan jasa katering.
Jasa catering MealFit menyediakan varian menu sehat dengan harga terjangkau dan kadar gizi yang telah ditakar. Bukan hanya bergizi, bisa dipastikan jika makanan yang ditawarkan memiliki cita rasa yang lezat.
Porsi yang ditawarkan juga sesuai dengan kebutuhan serta keinginan Anda. Bahkan, Anda bisa custom menu sehat sesuai selera Anda. MealFit siap menyediakan makanan sehat untuk pemenuhan gizi Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!